infospk.com – Sumba Timur
Rhey Natonis
Pada Senin, 16 September 2024, Paket Siaga NTT, yang terdiri dari bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen Simon Petrus Kamlasi dan bakal calon Wakil Gubernur Adrianus Garu, SE., M.Si., mengadakan silaturahmi dengan masyarakat RT 11 RW 04, Kelurahan Praeliu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Kehadiran mereka disambut baik oleh warga setempat, namun dalam kesempatan tersebut, mereka juga dihadapkan dengan berbagai pertanyaan kritis dari masyarakat.
Fokus pada Rekam Jejak dan Tujuan Kepemimpinan
Dalam acara tersebut, diskusi terpusat pada rekam jejak dan tujuan dari pasangan Paket Siaga dalam mencalonkan diri sebagai pemimpin NTT. Masyarakat Kambera, yang diwakili oleh pembawa acara Oskar Anedjara, menekankan pentingnya kejelasan rekam jejak para kandidat. Oskar menyampaikan keprihatinannya dengan menyatakan, “Kami butuh rekam jejak dan latar belakang yang jelas karena orang biasanya melatih diri untuk vokal saat berpidato, tetapi dalam praktik lapangan, tidak selalu sesuai dengan yang dikatakan.”
Pernyataan ini mencerminkan kegelisahan masyarakat akan janji-janji politik yang kerap kali tidak terwujud dalam tindakan nyata. Masyarakat ingin memastikan bahwa kandidat yang mereka pilih memiliki rekam jejak yang kuat dan mampu membuktikan janji-janji mereka dengan tindakan nyata.
Pilih Pemimpin yang Mampu Meningkatkan PAD
Menanggapi pertanyaan tersebut, Adrianus Garu, SE., M.Si., yang berlatar belakang sebagai politisi, menekankan pentingnya memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata, khususnya dalam hal peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Saya minta warga Sumba Timur untuk memilih pemimpin daerah yang mampu meningkatkan PAD,” ujar mantan anggota DPD RI periode 2019-2024 tersebut.
Andre, sapaan akrabnya, juga menghimbau agar masyarakat lebih cermat dalam memilih pemimpin. Ia menekankan bahwa tidak semua orang memiliki kapasitas untuk memimpin, dan penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang tulus dan berkomitmen untuk memajukan Provinsi NTT. “Tidak semua orang itu memberi diri untuk memimpin, sehingga carilah pemimpin yang punya hati tulus untuk memimpin NTT,” jelasnya.
Simon Petrus Kamlasi: Bekerja Nyata Sebelum Menjabat
Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi, atau yang lebih dikenal dengan SPK, juga memberikan tanggapan atas pertanyaan masyarakat terkait rekam jejak dan janji politik. Ia menjelaskan bahwa Paket Siaga hadir di Sumba Timur dengan latar belakang yang jelas dan bukti nyata dari karya yang telah mereka lakukan. Salah satu pencapaian yang dibanggakan SPK adalah pembangunan 41 titik pompa hidram dan sumur bor di berbagai wilayah, yang telah ada sejak lama dan bahkan sebagian namanya sudah dilupakan.
“Saya datang bersama Pak Andre untuk memperbaiki apa yang sudah dibuat, bukan untuk menebar janji. Saya sudah berbuat lama sebelum mencalonkan diri, apalagi jika saya jadi gubernur, saya akan berbuat lebih banyak lagi,” tegas SPK, menekankan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat NTT.
Dukungan dari Berbagai Tokoh
Acara silaturahmi ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti bakal calon Wakil Bupati Sumba Timur Yon Hani, anggota DPRD Sumba Timur dari Fraksi PKB Umbu Hapubenju, serta sejumlah pimpinan partai politik, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Kehadiran mereka memperlihatkan dukungan yang cukup besar bagi Paket Siaga di wilayah Sumba Timur.
Silaturahmi ini menjadi kesempatan bagi Paket Siaga untuk memperkenalkan visi dan misi mereka, sekaligus menjawab keraguan masyarakat terkait rekam jejak dan kemampuan mereka memimpin NTT. Dengan latar belakang yang kuat dan bukti nyata dari pekerjaan yang sudah dilakukan, Brigjen Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi NTT jika terpilih sebagai pemimpin. Warga diharapkan lebih cermat dalam memilih pemimpin yang benar-benar peduli dan mampu membawa provinsi ini menuju kemajuan.
Komentar