Daftar Ke KPU, Pasangan Tahun-Tallo Tegaskan Komitmen Anti Politik Uang dalam Pemilihan Bupati TTS

“Kita harus menghargai masyarakat kita, jangan menilai mereka dengan uang lima puluh ribu rupiah. Harus ajar masyarakat kita untuk tidak menerima uang,” ujar Epy dengan tegas.

infospk.com – SoE – TTS

Rhey Natonis

Egusem Pieter Tahun, ST., MM, dan Johan Christian Tallo, SE., MM, yang dikenal sebagai pasangan “Tahun-Tallo,” resmi mendaftar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) TTS. Dalam kesempatan tersebut, pasangan ini dengan tegas menyatakan komitmennya untuk menjalankan kampanye yang bersih, bebas dari politik uang.

Dalam konferensi pers usai pendaftaran, Egusem Pieter Tahun , sapaan akrab Epy, menekankan pentingnya menghormati masyarakat dengan tidak mengukur nilai suara mereka dengan uang. “Kita harus menghargai masyarakat kita, jangan menilai mereka dengan uang lima puluh ribu rupiah. Harus ajar masyarakat kita untuk tidak menerima uang,” ujar Epy dengan tegas.

Menanggapi pertanyaan wartawan terkait budaya di TTS yang seringkali melibatkan uang sebagai “alas suara” sebelum memulai pembicaraan atau negosiasi politik, Epy Tahun tidak menampik keberadaan praktik tersebut. Ia mengakui bahwa budaya ini telah lama ada, namun ia menegaskan bahwa hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk membenarkan politik uang dalam pemilihan.

“Budaya kita di TTS memang tidak bisa dipungkiri, itu sudah ada sejak dulu kala. Namun, biasanya uang tersebut tidak akan lebih dari 50 ribu rupiah. Untuk Paket Tahun-Tallo, kami pastikan tidak akan melakukan politik uang,” jelas Epy. Ia menambahkan, “Kita harus menghargai juga orang tua-orang tua kita, jangan membuat mereka tergiring dan menjual suara mereka hanya dengan uang 50 ribu.”

Epy Tahun juga menekankan risiko yang akan dihadapi oleh siapapun yang nekat menggunakan politik uang. “Kalaupun ada yang melakukan, ya resikonya pasti ditanggung sendiri apabila ketahuan. Jika ada yang melakukan politik uang, itu berarti dia tidak menghargai rakyat,” tegas Epy.

Di akhir konferensi pers, Epy Tahun mengimbau masyarakat TTS untuk tidak tergiur oleh uang dalam menentukan pilihan mereka. “Kami menghimbau kepada masyarakat agar jangan mengedepankan uang tetapi kedepankan harkat dan martabat kita. Tunjukkan bahwa kita adalah rakyat yang taat akan demokrasi yang jujur dan adil,” pungkasnya.

Dengan pernyataan ini, pasangan Tahun-Tallo berkomitmen untuk menjalankan kampanye yang berintegritas, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, dan menolak praktik politik uang yang merusak tatanan pemilihan yang adil dan bersih. Masyarakat TTS diharapkan dapat mendukung pemilihan yang berlandaskan pada visi, misi, dan integritas calon, bukan pada iming-iming materi sesaat.

Mengapa Masyarakat Harus Menolak Politik Uang

1. Politik Uang Merusak Demokrasi

– Politik uang merusak proses demokrasi karena memilih pemimpin bukan berdasarkan kualitas, integritas, atau visi yang baik, melainkan karena iming-iming uang. Ketika masyarakat menerima uang untuk memilih calon tertentu, mereka sebenarnya telah menggadaikan suara mereka, yang seharusnya bebas dan jujur.

2. Pemimpin Terpilih Bisa Bermental Korupsi

– Calon yang menggunakan politik uang cenderung lebih fokus pada kepentingan pribadi atau kelompoknya daripada kepentingan rakyat. Mereka mungkin merasa perlu “mengembalikan” uang yang telah dikeluarkan selama kampanye dengan cara-cara yang tidak jujur, termasuk korupsi.

3.Masyarakat Kehilangan Hak Suara yang Berkualitas

– Suara Anda sangat berharga dan seharusnya digunakan untuk memilih pemimpin yang benar-benar bisa membawa perubahan positif. Jika suara Anda dibeli, Anda kehilangan kesempatan untuk memilih pemimpin yang akan bekerja untuk kepentingan Anda dan komunitas.

4. Menghambat Kemajuan Daerah

– Pemimpin yang terpilih karena politik uang cenderung tidak memiliki visi yang jelas dan program yang nyata untuk pembangunan daerah. Hal ini dapat menghambat kemajuan daerah, karena kebijakan yang diambil tidak berdasarkan kebutuhan masyarakat, melainkan untuk memperkaya diri sendiri dan kroni-kroninya.

5. Mengancam Masa Depan Generasi Mendatang

– Ketika masyarakat tergiur politik uang, mereka secara tidak langsung mengancam masa depan generasi mendatang. Pemimpin yang dipilih dengan cara tidak jujur mungkin tidak peduli dengan kebijakan jangka panjang yang dibutuhkan untuk pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak dan cucu kita.

6. Tanggung Jawab sebagai Warga Negara

– Sebagai warga negara yang baik, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas proses pemilihan. Menolak politik uang adalah bagian dari tanggung jawab ini. Pilihlah calon yang memang memiliki komitmen untuk memajukan masyarakat, bukan yang hanya memberi janji manis atau uang sesaat.

7. Dampak Jangka Panjang yang Negatif

– Politik uang mungkin memberikan keuntungan sesaat, tetapi dampaknya sangat merugikan dalam jangka panjang. Ketika pemimpin yang dipilih tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, masyarakatlah yang akan menanggung akibatnya dalam bentuk pelayanan publik yang buruk, infrastruktur yang terbengkalai, dan kebijakan yang tidak memihak rakyat.

8. Berkontribusi pada Pemilihan yang Jujur dan Adil

– Dengan menolak politik uang, Anda turut berkontribusi dalam menciptakan pemilihan yang jujur dan adil. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar memiliki kapabilitas dan komitmen untuk memajukan daerah dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menolak politik uang adalah tindakan penting untuk menjaga integritas demokrasi dan memastikan bahwa kita mendapatkan pemimpin yang benar-benar berkualitas. Jangan tergiur dengan iming-iming sesaat yang dapat merusak masa depan kita dan generasi mendatang. Gunakan hak suara Anda dengan bijak untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli dan siap bekerja untuk kebaikan masyarakat.

Komentar