infospk.com – Politik
Rhey Natonis
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya serta masyarakat yang penuh semangat dan potensi. Namun, di balik semua itu, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Dalam pemilihan Gubernur NTT periode 2024-2029, salah satu figur yang menarik perhatian adalah Adrianus Garu, bakal calon Wakil Gubernur NTT yang mendampingi Brigjen Simon Petrus Kamlasi.
Adrianus Garu, seorang politisi asal Manggarai, dikenal sebagai sosok yang tegas namun berwawasan luas. Saat melakukan safari politik di Sumba Timur, Adrianus memberikan pandangannya yang menyentuh tentang kondisi kepemimpinan di NTT. Menurutnya, provinsi ini tidak kekurangan orang pintar dan orang hebat. “Namun yang kurang di NTT adalah pemimpin yang tulus,” tegas Adrianus dalam orasinya.
Pernyataan Adrianus mencerminkan realita yang sering diabaikan. Ia menggarisbawahi bahwa kecerdasan dan kemampuan tidak selalu cukup untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat. Ketulusan hati, menurutnya, adalah elemen penting yang kerap diabaikan dalam dunia politik. Dalam setiap kebijakan dan tindakan, ketulusan adalah kunci untuk memastikan bahwa kepentingan rakyat berada di depan, bukan sekadar ambisi politik semata.
Adrianus Garu, bersama pasangannya Brigjen Simon Petrus Kamlasi, berkomitmen untuk membawa pendekatan baru dalam memimpin NTT. Mereka percaya bahwa dengan memadukan kompetensi dan ketulusan, NTT dapat berkembang lebih pesat, tidak hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga dalam hal kesejahteraan sosial dan keadilan.
Dengan latar belakangnya sebagai politisi yang dekat dengan masyarakat, Adrianus memahami bahwa masyarakat NTT membutuhkan pemimpin yang mampu mendengar dan merespon kebutuhan mereka. “Kita perlu lebih banyak pemimpin yang benar-benar peduli, yang bekerja dengan hati,” ujarnya.
Menjelang Pilgub NTT 2024, pesan Adrianus Garu ini menjadi cerminan harapan baru bagi masyarakat NTT. Kepemimpinan yang tidak hanya berbasis pada kecerdasan, tetapi juga pada ketulusan, diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi provinsi yang kaya akan potensi ini.
Dalam konteks politik yang sering kali dipenuhi dengan ambisi dan kepentingan pribadi, pesan Adrianus mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai moral dalam kepemimpinan. Di mata Adrianus, membangun NTT bukan hanya soal membangun infrastruktur atau meningkatkan ekonomi, tetapi juga membangun kepercayaan dan hubungan yang tulus dengan masyarakat.
Komentar